Posts

Dream : March 15, 2018

Image
Saat itu kami berencana untuk menjenguk kawanku di sebuah rumah sakit, dia pulang ke Indonesia dari belajarnya di luar negeri   dikarenakan sakit yg dideritanya. Agak sedikit canggung dan malu. Jantungku juga berdebar saat aku dan beberapa kawan kawan telah sampai di Parkiran rumah sakit dimana ia dirawat. Kami masuk kedalam rumah sakit itu, menuju resepsionis dan bertanya nomor kamar dimana dia dirawat. Setelah bertanya, kami pun menuju ke kamar rawatnya. Kami menekan bel, lalu disambut oleh kerabatnya yg juga menunggunya saat di rumah sakit. Kami masuk, agak terkejut, karena kamar yang digunakan adalah kamar vvvip di rumah sakit itu. Seperti rumah, batinku. Kami dipersilahkan duduk, dan dijamu layaknya tamu saat berkunjung di sebuah rumah. Kami menunggu dia datang menemui kami. Sambil menunggu, kami berbincang-bincang dengan ibu dari dia. Saat asik berbincang-bincang, dia datang. Kaget, itu respo nku dan teman-temanku saat melihat dia datang menghampiri kami . Kami k...

Dream : December 28, 2017

Image
                Di mimpiku kala i ni aku pergi ke sebuah daerah seperti Pasaraya dimana kegaiatan pameran beragam hasil kerajinan tangan dilakukan disana . Aku tertarik untuk membeli sebuah tas untuk mengganti tasku yg sudah lama. Aku berjalan sambil melihat-lihat ke beberapa toko yang menjual tas wanita. Lalu aku menemukan sebuah toko, dimana penjual di toko tersebut sudah berumur. Aku segera bergegas ke toko itu dan memilih tas disana. Lumayan banyak model tas yang disediakan, dan pilihan ku jatuh pada tas bewarna merah di rak kayu yang ada di depan toko itu. Aku pun membelinya. ‌                 Setelah itu aku kembali ke rumah. Namun, saat ditengah perjalanan aku mendengar kabar jika ada sebuah daerah yang terkena bencana alam, dan d aerah itu ternyata tak jauh dari rumah yang menjadi tempat tinggal ku saat ini . ‌        ...

Dream : July 13, 2017

Image
Senja itu sehabis shalat ashar kawanku datang untuk berkunjung ke rumahku. Aku terheran- heran akan kedatangannya yang tak biasa. Aku bertanya kepadanya kenapa ia berkunjung sore-sore begini. Karena sebelumnya aku membuat janji untuk be rtemu dengannya esok hari. Dia menjawab pertanyaanku " A ku meluangkan waktu untuk bersi l laturahmi barang sebentar saja, karena esok aku berhalangan untuk berkunjung ke rumahmu" Aku bingung dibuatnya, lalu aku bertany akembali, " A pa yang menghalangimu untuk berkunjung esok hari?" . "Nenekku meninggal dunia siang ini, dan aku akan pulang ke kampung setelah aku berkunjung" , Jawabnya. Aku terkejut , tanpa berpikir panjang aku menyuruhnya u ntuk bergegas pulang dan bersiap-siap pergi ke kampung neneknya. Aku agak sedikit memarahinya, karena dia memilih repot-repot datang menemuiku padahal   mengirim pesan pun dapat dilakukan. Ia pun pulang untuk bergegas pergi ke kampung neneknya.   Aku turut prihatin ...

Unsent Letters 10

Image
Hai.. Kini saatnya aku mengucapkan selamat tinggal untuk perasaan yang pernah bersarang di dalam hati. Ya aku akui. Aku menyerah untuk menunggu ketidakpastian. Aku menyerah menanti dirimu untuk berjalan ke arahku. Aku tidak menyesal karena perasaan ini. Perasaan yang tidak dapat dihindari. Perasaan yang entah sejak kapan bermukim di hati orang kasar ini. Aku tidak menyesal karena perasaanku terhadap dirimu. Aku tidak pernah menyesal akan hal itu. Malah sebaliknya, aku belajar melalui perasaan yang ada. Belajar memperbaiki diri. Belajar untuk lebih dekat dengan Tuhanku. Belajar untuk lebih menghargai hidup. Belajar untuk tetap bermimpi. Belajar untuk selalu bersyukur. Dan aku juga tahu. Dari awal perasaan ini hanya akan menjadi rahasia antara diriku dan Tuhanku. Perasaan yang tidak akan pernah sampai kepada dirimu. Perasaan yang tak akan terbalas. Aku tahu. Pada akhirnya, aku akan menyerah dengan perasaan ini. Mungkin ini juga akan menjadi surat terakhirku untuk di...

Unsent Letters 9

Image
Sampai juga di suratku yang ke sembilan. Melalui surat ini aku akan menuliskan apa yang ku lakukan saat aku tidak bercerita padamu tentang keseharian ku. Aku mencoba menjadi lebih baik. Itu yang ku lakukan Kau tau mengapa? Karena aku selalu memikirkan seberapa tidak pantasnya diriku untuk dirimu Maka dari itu aku mencoba untuk menjadi lebih baik, menjadi orang yang bermanfaat untuk yang lain. Aku juga berdoa.. Bukan doa untuk mendekatkan dirimu padaku. Bukan.. Aku meminta padaNya untuk membuat dirimu baik. Di sana, dimana pun kau berada sekarang. Aku hanya ingin melihatmu baik-baik saja.

Unsent Letters 8

Image
Mungkin ini waktunya. Mungkin cukup sampai disini aku berusaha. Waktunya diriku untuk pergi. Bukan karena lelah.. Bukan.. Ini lebih kepada seberapa pantas diriku.. Langkah kaki memang terasa berat di awal. Melangkah dan beranjak pergi. Menjauh dan mencoba mengikat keinginan untuk kembali. Waktu singkat untuk diriku bagaikan sebuah hadiah.. Aku belajar memperbaiki diri. Aku belajar untuk menjadi lebih baik. Dan sekarang, saat semua kesempatan telah habis. Aku sadar. Disini. Di tempat ini. Bukanlah tempatku berpijak lagi. Tentang sebuah janji yang pernah kubuat.. Aku akan bertanggung jawab dengan janji itu. Aku pergi...

Unsent Letters 7

Image
Hai.. Lama tidak ku tulis sebuah surat tak terkirim ini. Malam ini aku ingin bertanya akan suatu hal. Pernahkah kamu merasakan perasaan senang namun sekaligus merasakan perasaan sedih? Aku merasakannya. Sama dengan saat dimana rindu datang. Perasaan seperti ini akan membuat dadamu sesak. Malam ini aku merasakannya. Aku merasakan perasaan itu. Senang namun juga sedih. Bahagia namun juga kecewa..