Posts

Showing posts from 2017

Dream : December 28, 2017

Image
                Di mimpiku kala i ni aku pergi ke sebuah daerah seperti Pasaraya dimana kegaiatan pameran beragam hasil kerajinan tangan dilakukan disana . Aku tertarik untuk membeli sebuah tas untuk mengganti tasku yg sudah lama. Aku berjalan sambil melihat-lihat ke beberapa toko yang menjual tas wanita. Lalu aku menemukan sebuah toko, dimana penjual di toko tersebut sudah berumur. Aku segera bergegas ke toko itu dan memilih tas disana. Lumayan banyak model tas yang disediakan, dan pilihan ku jatuh pada tas bewarna merah di rak kayu yang ada di depan toko itu. Aku pun membelinya. ‌                 Setelah itu aku kembali ke rumah. Namun, saat ditengah perjalanan aku mendengar kabar jika ada sebuah daerah yang terkena bencana alam, dan d aerah itu ternyata tak jauh dari rumah yang menjadi tempat tinggal ku saat ini . ‌        ...

Dream : July 13, 2017

Image
Senja itu sehabis shalat ashar kawanku datang untuk berkunjung ke rumahku. Aku terheran- heran akan kedatangannya yang tak biasa. Aku bertanya kepadanya kenapa ia berkunjung sore-sore begini. Karena sebelumnya aku membuat janji untuk be rtemu dengannya esok hari. Dia menjawab pertanyaanku " A ku meluangkan waktu untuk bersi l laturahmi barang sebentar saja, karena esok aku berhalangan untuk berkunjung ke rumahmu" Aku bingung dibuatnya, lalu aku bertany akembali, " A pa yang menghalangimu untuk berkunjung esok hari?" . "Nenekku meninggal dunia siang ini, dan aku akan pulang ke kampung setelah aku berkunjung" , Jawabnya. Aku terkejut , tanpa berpikir panjang aku menyuruhnya u ntuk bergegas pulang dan bersiap-siap pergi ke kampung neneknya. Aku agak sedikit memarahinya, karena dia memilih repot-repot datang menemuiku padahal   mengirim pesan pun dapat dilakukan. Ia pun pulang untuk bergegas pergi ke kampung neneknya.   Aku turut prihatin ...

Unsent Letters 10

Image
Hai.. Kini saatnya aku mengucapkan selamat tinggal untuk perasaan yang pernah bersarang di dalam hati. Ya aku akui. Aku menyerah untuk menunggu ketidakpastian. Aku menyerah menanti dirimu untuk berjalan ke arahku. Aku tidak menyesal karena perasaan ini. Perasaan yang tidak dapat dihindari. Perasaan yang entah sejak kapan bermukim di hati orang kasar ini. Aku tidak menyesal karena perasaanku terhadap dirimu. Aku tidak pernah menyesal akan hal itu. Malah sebaliknya, aku belajar melalui perasaan yang ada. Belajar memperbaiki diri. Belajar untuk lebih dekat dengan Tuhanku. Belajar untuk lebih menghargai hidup. Belajar untuk tetap bermimpi. Belajar untuk selalu bersyukur. Dan aku juga tahu. Dari awal perasaan ini hanya akan menjadi rahasia antara diriku dan Tuhanku. Perasaan yang tidak akan pernah sampai kepada dirimu. Perasaan yang tak akan terbalas. Aku tahu. Pada akhirnya, aku akan menyerah dengan perasaan ini. Mungkin ini juga akan menjadi surat terakhirku untuk di...

Unsent Letters 9

Image
Sampai juga di suratku yang ke sembilan. Melalui surat ini aku akan menuliskan apa yang ku lakukan saat aku tidak bercerita padamu tentang keseharian ku. Aku mencoba menjadi lebih baik. Itu yang ku lakukan Kau tau mengapa? Karena aku selalu memikirkan seberapa tidak pantasnya diriku untuk dirimu Maka dari itu aku mencoba untuk menjadi lebih baik, menjadi orang yang bermanfaat untuk yang lain. Aku juga berdoa.. Bukan doa untuk mendekatkan dirimu padaku. Bukan.. Aku meminta padaNya untuk membuat dirimu baik. Di sana, dimana pun kau berada sekarang. Aku hanya ingin melihatmu baik-baik saja.

Unsent Letters 8

Image
Mungkin ini waktunya. Mungkin cukup sampai disini aku berusaha. Waktunya diriku untuk pergi. Bukan karena lelah.. Bukan.. Ini lebih kepada seberapa pantas diriku.. Langkah kaki memang terasa berat di awal. Melangkah dan beranjak pergi. Menjauh dan mencoba mengikat keinginan untuk kembali. Waktu singkat untuk diriku bagaikan sebuah hadiah.. Aku belajar memperbaiki diri. Aku belajar untuk menjadi lebih baik. Dan sekarang, saat semua kesempatan telah habis. Aku sadar. Disini. Di tempat ini. Bukanlah tempatku berpijak lagi. Tentang sebuah janji yang pernah kubuat.. Aku akan bertanggung jawab dengan janji itu. Aku pergi...

Unsent Letters 7

Image
Hai.. Lama tidak ku tulis sebuah surat tak terkirim ini. Malam ini aku ingin bertanya akan suatu hal. Pernahkah kamu merasakan perasaan senang namun sekaligus merasakan perasaan sedih? Aku merasakannya. Sama dengan saat dimana rindu datang. Perasaan seperti ini akan membuat dadamu sesak. Malam ini aku merasakannya. Aku merasakan perasaan itu. Senang namun juga sedih. Bahagia namun juga kecewa..

Unsent Letters 6

Image
Rindu? Malam ini dia mengusikku lagi. Aku sudah mencoba untuk mengusir rindu agar ia tidak kembali lagi. Tapi apa? Dia dengan isengnya datang kembali, dia mengusik hati dan pikiranku. Apa yang harus ku lakukan? Merindukan seseorang yang jelas bukan untukku.

Unsent Letters 5

Image
Di penghujung hari yang hampir selesai, aku dan nafasku tengah belajar untuk tidak merindukan sebuah nama yang tabu aku sebut, karena dia bukan "siapa-siapa"ku.

Unsent Letters 4

Image
Detik demi detik berjalan menjemput tengah malam yang akan datang sebentar lagi. Esok pagi aku memiliki tes ujian yang harus aku ikuti. Namun, malam ini ada yang mengusik pikiranku. Kau tahu apa? Dirimu. Semua tentang dirimu kembali mengusik pikiranku. Padahal ya.. Aku sudah mencoba untuk tidak memikirkan dirimu, tapi mau bagaimana lagi? Bayanganmu datang, masuk, dan mengusik. Saat yang harusnya kugunakan untuk belajar, malah kugunakan untuk memikirkanmu. Bodoh, belum tentu juga kamu mencoba memikirkan tentang diriku. Aku ingin menghubungimu. Tapi apa? Takut.. Takut mengganggumu, takut kamu marah karena terusik, takut kamu baru enggak ada mood untuk bercengkrama dengan diriku, takut kamu malas membalas pesan atau mengangkat telepon dariku. Yang hanya bisa aku lakukan hanya memikirkanmu. Ironis.

Unsent Letters 3

Image
Selarut ini, aku masih memilah kata apa yang harus kutuliskan di dalam surat ketiga ku. Merangkai kata, agar kau tahu apa maksud dari isi suratku. Sungguh aku ingin berakhir sebelum terlambat. Aku ingin menghapus rasa yang sudah bersarang di hati. Melupakan tentang perasaan baru ini. Menata hatiku kembali. Namun, apa yang bisa kulakukan..? Berbuat lebih susah dibanding mengungkapkan melalui tulisan. Bertindak lebih sulit dibandingkan bercuat menggunakan bibir. Sekeras apapun usahaku untuk menghilangkan perasaan ini. Sebesar apapun usahaku menghilangkan dirimu dari pikiranku. Nyatanya tetap saja, mustahil. Kau. Yang masih bersarang di hati dan pikiranku.

Unsent Letters 2

Image
Malam semakin larut. Saat dimana aku mulai menulis surat kedua ku ini. Kuputar otakku kembali untuk memikirkan bagaimana bisa aku sampai memiliki perasaan terhadap dirinya. Bukan, bukan karena rupanya. Aku hanya bertemu beberapa kali. Bukan itu yang menjadi alasanku sampai bisa memiliki perasaan suka ini. Dia berbeda. Dari yg lain, aku pikir. Dia yang tidak dapat ditebak. Dia yang membuatku harus menguras otak untuk menimpali setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Kau bertanya bagaimana bisa aku menyukainya, padahal aku tidak setiap hari bertemu dengannya..? Aku akan menjawab, entahlah. Perasaan suka datang dengan sendirinya. Awalnya kupikir hanya perasaan mengagumi kepada sosok dirinya. Namun aku salah, perasaan itu bermetamorfosa menjadi perasaan suka terhadap dirinya.